"Berilmu dulu sebelum berkata
dan bertindak"

Jumat, 10 Maret 2017

Titipan Allah yang ke 3

"Titipan yang paling berharga"
Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dibandingkan mahluk-mahluk lainya yang  ada di dunia fana ini. 
Manusia sebagai khalifah di dunia tentunya mempunyai peran terhadap kehidupan di bumi yaitu merawat dan menjaga keharmonisan sesama manusia itu sendiri.
Terciptanya adam dan hawa yang terlahir kedunia merupakan kehendak sang ilahi namun dibalik itu semua, ada semua makna yang terkandung dan harus dipahami oleh manusia yaitu hanya untuk menyembah Allah dengan menjalankan printah-printahnya sesuai dengan ajaran yang ada. 
Islam merupakan agama yang paling sempurna disisi Allah untuk umatnya sebagai petunjuk hidup dan jalan kebenaran untuk kehidupan di akhirat nanti. Dari lahirnya Adam dan Hawa ke dunia menjadikan manusia hidup berpasang-pasangan yaitu untuk menerusakan generasi masa depan sebagai penerus kehidupan yang membawa kebenaran.

Namun seperti kita ketahui saat ini justru manusia sebagai penghuni di bumi banyak sekali menyalahi aturan-aturan yang ditentukan oleh Allah salah satunya kesesatan dan pembunuhan yang seharuynya hal ini tidak ada. 
Ini dikarenakakan Allah itu menguji mahluknya agar kuat dalam iman yang terdapat dalam diri manusia itu sehingga tidak mudah berada dalam kesesatan dan mengingat tuhanya. 
Seperti itulah Allah menguji umatnya dengan berbagai cara dan Allah menciptakn manusia berpasang-pasangan demi meneruskan yang akan membawa nasip manusia itu sendiri. Dari adanya Adam dan hawa sebagai sepasang suami istri tercipatalah titipan ilahi yang berupa seorang anak adam sebagai khalifah penerusnya muka bumi ini. Anak adalah buah hati manusia yang merupakan titipan sang ilahi untuk dirawat dan diperlakukan sebaik-baiknya demi memjalankan syari,at islam yang ada. 

Hal ini juga di perjelas dalam Al-qur’an yaitu surah Ali Imran ayat 37 yaitu : 

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنبَتَهَا نَبَاتاً حَسَناً وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقاً قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَـذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ اللّهِ إنَّ اللّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ 
Yang Artinya: Maka Dia (Allah) Menerimanya dengan penerimaan yang baik, Membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan Menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakariyya. Setiap kali Zakariyya masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah Memberi rezeki kepada siapa yang Dia Kehendaki tanpa perhitungan. (QS. Ali Imran ayat 37)

Dari ayat di sangat jelas sekali bahwa Allah menitipkan anak-anaknya untuk dibesarkan dan dirawat dengan memberikan makanan-makanan yang halal dan riski yang baik dari Allah SWT. 
Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa mendidik anak merupakan kewajiban orang tua sebagai guru terpenting dalam hidupnya dengan mengajarkan dan membimbingnya kejalan yang benar sesuai dengan printahnya. 
Kemudian dalam ayat lain juga dijelaskan yaitu dalam surah Al-qhasas ayat 13 yaitu :

 فَرَدَدْنَاهُ إِلَى أُمِّهِ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ 

Yang Artinya : Maka Kami Kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya.(QS. Al-qhasas ayat 13). Dalam hal ini juga jelas bahwa dalam memelihara anaknya ada keterkaitan seorang ibu  harus mengayomi, memberikan kasih sayang dan mendidik ke jalan Allah.



Alhamdulillah kami diberikan amanah yang mesti kami jaga, kami besarkan dengan penuh Iman agar anak kami Hamizan Hizam Abdullah menjadi anak soleh berbakti kepada orangtua, kepada nenek dan kakeknya serta bermanfaat bagi orang "khoirunnasi anhfauhum linnas" amiin.

oleh Ilyas Abdullah, M.Pd

1 komentar:

Buku Tamu