"Berilmu dulu sebelum berkata
dan bertindak"

Sabtu, 12 Oktober 2019

PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT, KELUARGA DAN SEKOLAH


Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) KHARISMA
FENOMENA PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT, KELUARGA DAN SEKOLAH
Dosen
Ilyas Abdullah, M.Pd

Mata Kuliah : ILMU PENDIDIKAN
Semester III (Tiga)

PEMBAHASAN
A.         Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Pengertian pendidikan menurut para ahli :
1.      Langeveld, adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
2.      John Dewey, Adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusia.
3.      Ki Hajar Dewantara, Adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
4.      UUNo. 2Tahun 1989, Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

B.                           Faktor-faktor pendidikan
1.      faktor tujuan
secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah untuk kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
2.      faktor pendidik
Pendidik ialah orang  yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik.
Pendidik ini meliputi ;
a)      orang dewasa
b)      orang tua.
c)      Guru.
d)     pemimpin masyarakat.
e)      pemimpin agama.

3.      faktor anak didik
adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
4.      faktor alat pendidik
adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk terciptanya suatu tujuan pendidik yang tertentu.
5.      faktor lingkungan
merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
a. lingkungan keluarga.
b. lingkungan sekolah.
c. lingkungan masyarakat / organisasi pemuda.

C.         Fungsi pendidikan.
Fungsi pendidikan dalam arti sempit adalah membantu secara sadar perkembangan jasmani dan rokhani peserta didik. Sedangkan fungsi pendidik dalam arti luas ialah sebagai alat:
a. Pengembangan pribadi.
b. Pengembangan warga Negara.
c. Perkembangan kebudayaan.
d. Perkembangan bangsa.

D.         Pendidikan lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan • paodangan hidup keagamaan R. Keioaro jbbbi merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya.


1. Fungsi dan peranan pendidikan keluarga
a)      pengalaman pertama masa kanak-kanak
lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merapakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana pendidikan keluarga ini sangat penting diperhatikan, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.
b)     menjamin kehidupan emosional anak
melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan darah antara pendidikan dengan anak didik, sebab orang tua hanya menghadapi sedikit anak didik dan karena hubungan tadi didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni.
c)      menanamkan dasar pendidikan moral
di dalam keluarga juga merapakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak, yang biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat di contoh anak.
d)     memberikan dasar pendidikan sosial
perkembangan benih-benih kesadaran sosial pada anak-anak dapat dipupuk sedini mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong-menolong, gotong royong secara kekeluargaan, menolong saudara atau tetangga yang sakit, bersama-sama menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan keserasian dalam segala hal.
e)      peletakan dasar-dasar agama
masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam keluarga. Anak-anak seharusnya dibiasakan ikut serta ke masjid bersama-sama untuk menjalankan ibadah, mendengarkan khutbah atau ceramah keagamaan, kegiatan seperti ini besar sekali pengaruhnya terhadap kepribadian anak.

2.   tanggung jawab keluarga
a.      adanya   motivasi   atau   dorongan   cinta   kasih   yang   menjiwai
hubungan orang tua dan anak.
b.      Pemberian   motivasi    kewajiban   moral    sebagai    konsekuensi
kedudukan orang tua terhadap keturunannya.
c.      Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara.
d.      memelihara dan membesarkan anak.
e.      Memberi  pendidikan  dengan  berbagai  ilmu  pengetahuan  dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak.

E.         Pendidikan lingkungan sekolah.
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalani keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.
Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah ini, yaitu sebagai berikut:
a.       pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas jenjang yang
memiliki hubungan hierarkis.
b.      usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relativ homogen.
c.       waktu pendidikan relativ lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan.
d.      materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
e.       adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap
kebutuhan dimasa yang akan datang.

1.   Sifat-sifat lembaga pendidikan .
a.          tumbuh sesudah keluarga ( pendidik kedua).
b.         merupakan lembaga pendidikan formal.
c.          merupakan lembaga yang tidak bersifat kodrati.

2.   fungsi dan peranan sekolah.
peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka
sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus
tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya.
fungsi sekolah menurut Suwarno dalam bukunya Pengantar Umum Pendidikan,
adalah
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.
b. Spesialisasi.
c. Efisiensi-
d. SosialisasL
e. konservasi dan transmisi cultural.
f. transisi dari rumah ke masyarakat.
3. Macama – macam sekolah
a. ditinjau dari segi yang mengusahakan
o   Sekolah negeri
o   Sekolah swasta
b. ditinjau dari sudut tingkatan
o   Pendidikan dasar
o   Pendidikan menengah
o   Pendidikan tinggi
c. ditinjau dari sifatnya
o   Sekolah umum
o   Sekolah kejuruan

F.         Pendidikan lingkungan masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampak lebih luas.
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya. Pendidikan ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
a.       pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
b.      peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah
c.       pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk
jangka waktu pendek.
d.      Peserta tidak perlu homogeny
e.       Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.
f.       Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
g.      Keterampilan kerja sangat ditekankan

Beberapa istilah jalur pendidikan luar sekolah
a. pendidikan social
b. pendidikan Masyarakat
c. pendidikan rakyat
d. pendidikan luar sekolah
e. mass education
f. adult education
g. extension education
h. fundamental education






























BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah di atas adalah bahwa pendidikan bukan hanya di adakan atau di seienggarakan di sekolah saja tetapi juga di keluarga dan di masyarakat. Apalagi Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah.

B  Saran
Upayakan untuk memperbanyak referensi yang dapat memperkaya pengetahuan dan isi dari makalah ini. Sebaiknya gunakan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.


DAFTAR PUSTAKA

  • Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta. 2008
  • www.luqifor.com
  • www.google.com
  • Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Proyek Pembinaan dan Pengembangan Mutu Tenaga Kependidikan, Depdikbud.
  • Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
  • Sudjana, Nana. (1989). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung : Sinar Baru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu